Halaman

Senin, 26 Maret 2012

KEMANUSIAAN DITENGAH SENSUALITAS TUBUH dan SPIONASE

Judul buku : Namaku Matahari
Penulis       : REMY SYLADO
Penerbit      : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal          : 560 hal.
ISBN          : 978-979-22-6281-0


         Remy Sylado, penulis yang satu in kerapkali namanya disandingkan dan dikait-kaitkan dengan nama besar Pramoedya Ananta Toer karena kelihaiannya meramu sebuah  cerita dengan sejarah. Kali in ia hadir dengan novel barunya yang diangkat dari kisah nyata pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20----dimana sebelumnya telah dimuat diharian KOMPAS sebagai cerita bersambung. Tak heran gambar sampul yang digunakannya pun serupa dengan gambar sewaktu dimuat diharian tersebut.
          Adalah Margaretha Geertruida yang menjadi tokoh utama dalam novel in. seorang wanita Indo Belanda yang dilahirkan dan dibesarkan ditanah Eropa. Karena mengikuti tugas suaminya, akhirnya ia tiba di bumi Hindia----sebuah negeri dibawah kekuasaan colonial yang selama in dibanggakan dan dikaguminya sebagai tanah leluhur nenek moyangnya. Hingga nama Eropanya pun ia ubah menjadi nama Melayu, Matahari, mengikuti pandangan filosofinya yang selalu ingin bersinar dan membara.
         Karena kebanggannya pada tanah leluhur dan kecintaannya pada dunia seni, Matahari mulai belajar menari Jawa pada seorang seniman pribumi. Selain itu dibumi Hindia inipun ia dapat melihat jelas kesenjangan sisi kemanusiaan antara bangsa pribumi dengan Eropa. Bahkan dalam lingkup yang lebih kecil lagi, dalam rumah tangganya sendiri, sang suami begitu mudahnya mengutarakan maksud hati in gin menjadikan pembantunya sebagai seorang ‘nyai’
          Memang pada masa itu nilai kemanusiaan seseorang dimaknai begitu sempit, hanya dipandang dari keturunan bangsa apa ia dilahirkan. Masalah serupa pun telah Pramoedya ketengahkan dalam novel fenomenalnya Bumi Manusia. Maka boleh dikata Matahari memiliki watak dan karakter yang persis sama dengan tokoh Nyai Ontosoroh dalamnovel Pram tersebut. Namun karena kekerasan hidup yang hares dijalani, mereka sama-sama memiliki dendam yang justru membawa mereka pada kesalahan kemanusiaan. Seperti halnya Matahari yang terjebak dalam dunia prostitusi. Hingga akhirnya profesi kepelacurannya itu, dengan sendirinya, menjadikannya mata-mata ganda bagi Prancis dan Jerman
          Dari segi tata bahasa novel in ditulis sangat terkesan filmis sehingga lebih ringan dibaca dan dimengerti. Didukung pula dengan sudut pandang ‘aku’, novel inipun menjadi lebih memiliki nilai emosi membuat para pembacanya merasa tak sabar melihat versi visualnya.
        Menurut Remy sendiri novelnya in memang  siap untuk difilmkan. Kalau begitu kita tunggu saja filmnya. Ikut castingnya, yuk!!!!!

NB : Novel yang menceritakan kehidupan Margaretha Geertruida alias Matahari ini sebenarnya pernah ditulis berkali-kali oleh beberapa penulis dari luar, bahkah oleh seorang penulis local bernama Ukat S ( lupa nama panjangnya siapa dan nama itupun kalau benar ). Kisahnya pun sebenarnya sudah beberapa kali difilmkan oleh sineas dari luar sana. Film versi pribumi sendiri pernah dibuat dengan tokoh utama Tamara Blenzsky.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar