Penulis : REMY SYLADO
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 560 hal.
ISBN : 978-979-22-6281-0
Remy Sylado, penulis yang satu in
kerapkali namanya disandingkan dan dikait-kaitkan dengan nama besar Pramoedya
Ananta Toer karena kelihaiannya meramu sebuah
cerita dengan sejarah. Kali in ia hadir dengan novel barunya yang
diangkat dari kisah nyata pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20----dimana
sebelumnya telah dimuat diharian KOMPAS sebagai cerita bersambung. Tak heran
gambar sampul yang digunakannya pun serupa dengan gambar sewaktu dimuat
diharian tersebut.
Adalah Margaretha Geertruida yang
menjadi tokoh utama dalam novel in. seorang wanita Indo Belanda yang dilahirkan
dan dibesarkan ditanah Eropa. Karena mengikuti tugas suaminya, akhirnya ia tiba
di bumi Hindia----sebuah negeri dibawah kekuasaan colonial yang selama in
dibanggakan dan dikaguminya sebagai tanah leluhur nenek moyangnya. Hingga nama
Eropanya pun ia ubah menjadi nama Melayu, Matahari, mengikuti pandangan
filosofinya yang selalu ingin bersinar dan membara.
Karena kebanggannya pada tanah leluhur
dan kecintaannya pada dunia seni, Matahari mulai belajar menari Jawa pada
seorang seniman pribumi. Selain itu dibumi Hindia inipun ia dapat melihat jelas
kesenjangan sisi kemanusiaan antara bangsa pribumi dengan Eropa. Bahkan dalam
lingkup yang lebih kecil lagi, dalam rumah tangganya sendiri, sang suami begitu
mudahnya mengutarakan maksud hati in gin menjadikan pembantunya sebagai seorang
‘nyai’
Memang pada masa itu nilai
kemanusiaan seseorang dimaknai begitu sempit, hanya dipandang dari keturunan
bangsa apa ia dilahirkan. Masalah serupa pun telah Pramoedya ketengahkan dalam
novel fenomenalnya Bumi Manusia. Maka boleh dikata Matahari memiliki watak dan
karakter yang persis sama dengan tokoh Nyai Ontosoroh dalamnovel Pram tersebut.
Namun karena kekerasan hidup yang hares dijalani, mereka sama-sama memiliki
dendam yang justru membawa mereka pada kesalahan kemanusiaan. Seperti halnya
Matahari yang terjebak dalam dunia prostitusi. Hingga akhirnya profesi
kepelacurannya itu, dengan sendirinya, menjadikannya mata-mata ganda bagi
Prancis dan Jerman
Dari segi tata bahasa novel in
ditulis sangat terkesan filmis sehingga lebih ringan dibaca dan dimengerti.
Didukung pula dengan sudut pandang ‘aku’, novel inipun menjadi lebih memiliki
nilai emosi membuat para pembacanya merasa tak sabar melihat versi visualnya.
Menurut Remy sendiri novelnya in
memang siap untuk difilmkan. Kalau
begitu kita tunggu saja filmnya. Ikut castingnya, yuk!!!!!
NB : Novel yang
menceritakan kehidupan Margaretha Geertruida alias Matahari ini sebenarnya
pernah ditulis berkali-kali oleh beberapa penulis dari luar, bahkah oleh
seorang penulis local bernama Ukat S ( lupa nama panjangnya siapa dan nama
itupun kalau benar ). Kisahnya pun sebenarnya sudah beberapa kali difilmkan
oleh sineas dari luar sana. Film versi pribumi sendiri pernah dibuat dengan
tokoh utama Tamara Blenzsky.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar